ABSTRAKrnTujuan Penelitian ini untuk menganalisis faktor penentu yang mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja awak kabin pada PT. Garuda Indonesia. Variabel determinasi dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja, pelatihan kerja dan kompensasi. Objek penelitian adalah awak kabin PT. Garuda Indonesia. Penelitian dengan 359 responden ini menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability sampling dengan random sampling. Untuk menguji dan menganalisis data digunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan software LISREL. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa (1) lingkungan kerja terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dengan nilai koefisien 0,25 dan nilai t hitung 3,07 (2) pelatihan terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dengan nila koefisien 0,36 dan nilai t hitung sebesar 4,27 (3) kompensasi terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dengan nilai 0,30 dan nilai thitung 3,31 (4) lingkungan kerja, pelatihan dan kompensasi secara bersama-sama terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dengan nilai R2 0,57 dan nilai F hitung 158,61 5) lingkungan kerja terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja awak kabin (6) lingkungan kerja terbukti positif dan signifikan terhadap kinerja awak kabin dengan nilai koefisien 0,15 dan nilai t hitung 2,27 (7) pelatihan terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja awak kabin dengan nilai koefisien 0,25 dan nilai t hitung 3,23 (8) kompensasi terbukti berpengaruh positif dan signifikan dengan terhadap kinerja awak kabin dengan nilao koefisien 0,31 dan t hitung 3,78 (9) kepuasan kerja terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja awak kabin dengan nilai koefisien 0,39 dan nilai t hitung 5,21(10) lingkungan kerja, pelatihan, kompensasi, dan kepuasan kerja secara bersama-sama terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja awak kabin dengan nilai R2 0,81 dan nilai F hitung 379,90 (11) kepuasan kerja ditemukan sebagai variabel mediator hubungan antara lingkungan kerja, pelatihan, kompensasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja awak kabin . Saran kepada peneliti selanjutnya dapat menambahkan variable lain seperti motivasi, komitmen organisasi, organizational citizenship behavior (OCB) budaya organisasi dan kepemimpinan sebagai faktor untuk meningkatkan koefisien determinan dan untuk menghasilkan temuan yang berbedarnrnKata Kunci: Kinerja Karyawan, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Pelatihan Kerja, Kompensasirn